Mengunjungi SDK Santo Yusuf Gg. 2 Sukoreno

Pagi sekitar jam 8.00 WIB beberapa waktu lalu, saya bersama tiga orang teman guru dari SMP Diponegoro dan MTs. Al-Ma’arif Wonorejo Kencon...

Pagi sekitar jam 8.00 WIB beberapa waktu lalu, saya bersama tiga orang teman guru dari SMP Diponegoro dan MTs. Al-Ma’arif Wonorejo Kencong mengunjungi SDK Santo Yusuf Gg.2 Sukoreno dalam rangka Sosialisasi Penerimaan Peserta Didik Baru tahun pelajaran 2012-2013. Saat masuk lokasi sekolah yang asri dan bersih, kami disambut para siswa yang sedang istirahat, menyalami kami dengan mencium tangan kami. Saat masuk kantor sekolah yang berdiri di samping sebuah gereja yang megah ini, kami disambut kepala sekolah dengan ramah dan langsung mempersilakan kami menuju ruang kelas 6 dengan dipandu oleh Bapak Sukimin, seorang guru muslim yang juga warga Sukoreno Gg. 1, gang bekas tempat mangkal wanita tuna susila.

Melihat tahun-tahun sebelumnya, sekolah dasar katholik ini rutin menyumbangkan satu dua alumninya untuk belajar di SMP Diponegoro dan MTs. Al-Ma’arif Wonorejo Kencong, walaupun sosialisasi yang dilakukan masih dengan pendekatan secara umum kepada siswa kelas terakhir, tidak dengan pendekatan secara khusus kepada individu siswa atau kepada orang tua mereka.

Setelah sosialisasi selesai, kami sempat berbincang dengan Bapak Sukimin seputar keadaan umum SDK ini. SDK ini berdiri di daerah yang berpenduduk majemuk. Di daerah ini lima agama ada, namun mayoritas adalah pemeluk Islam. Ketika kami menelusuri gang yang beraspal paving menuju ke lokasi SDK, kami melihat ada sampai lima musholla. Di daerah yang majemuk ini, siswa-siswi SDK Santo Yusuf ini juga terdiri dari penganut kelima agama tersebut, namun sesuai dengan keterangan Bpk Sukimin, 75 persen siswa adalah anak dari penganut muslim.

Berbeda dengan SD Wonorejo di Sidoreno yang mempunyai guru Agama Islam, di SDK ini pendidikan agama hanya pendidikan Agama Katholik, dan ini maklum, karena SD ini adalah sekolah swasta milik gereja katolik. Namun, yang membuat kami prihatin, mengapa mayoritas siswa di SDK ini beragama Islam? Apakah tidak ada sekolah lain selain SDK ini? Tentu saja ada! Di sebelah utara ada SDN, dan kalau ke utara lagi berdiri MI Miftahul Ulum, dengan ciri keNUannya yang khas.

Keberadaan SDK ini bukan berarti tidak berdampak bagi siswa-siswi muslim yang bersekolah di sana. Walaupun pihak SDK menampakkan sikap toleran kepada siswa-siswi muslim, namun ini patut untuk dicurigai, karena mengaca kepada kejadian-kejadian di daerah lain, hal seperti ini merupakan bagian dari proyek missionaris Kristen dalam upaya kristenisasi. Menurut keterangan, ada beberapa lulusan muslim SDK ini yang melanjutkan ke SMP Don Bosco Semboro yang juga berlatang belakang Katholik, dengan fasilitas antar jemput. Hal ini adalah indikasi dari proyek tersebut.

Bagaimana ini?

Related

Kristen 2908979170443568995

Follow Us

Facebook

TERBARU

Arsip

Statistik Blog

item